Sabtu, 08 Oktober 2016

LeaderShip( Tulisan1_Ekoperasi_Leadership)

ADAM NUR MAHENDRA(10214170)
3EA19

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

 Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.

leadership-street.com 
Bob Sadino, tokoh bisnis ini lahir di Lampung, 9 Maret 1933,  akrab dipanggil om Bob, kisah perjalanan hidup bisnis memukau ini adalah berasal dari seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Nama Lengkap Bob Sadino adalah Bambang Mustari Sadino, penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Ia menyebut bahwa kesuksesannya didapat tanpa rencana, semua mengalir begitu saja. Yang penting, adalah action dan berusaha total, dalam menggeluti apa saja sesuai dengan impian dan niat pencapaian. Bob Sadino memberikan inspirasi dalam usaha untuk mencapai kesejahteraan ; tidak ada kata terlambat selama masih memiliki semangat.

Bob Sadino merupakan salah satu pengusaha sukses asal Indonesia.  Dia memiliki  kebiasaan unik mengenakan celana pendek dan kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit dalam aktivitasnya, mungkin adalah simbol kesederhanaan.

Sejarah Bisnis
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.


Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.

Tips sukses dari seorang Bob Sadino adalah tahu, bisa, terampil, dan ahli. "Tahu" merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Inilah kebiasaan-kebiasaan yang tidak boleh anda hilangkan ketika ingin menjadi pemimpin yang baik;
ü  Jujur dan mengakui kesalahan. Hal paling buruk ketika mengelola sebuah organisasi/ tim ialah adanya pelanggaran dan kesalahan. Membiasakan diri menimbun kesalahan bukanlah langkah bijak untuk sebuah tim. Jadi untuk menjadi pemimpin yang baik senantiasa membudayakan sikap terbuka agar saling mempercayai dan tidak saling curiga.           
ü  Menjadikan rekan kerja adalah saudara. Membangun atmosphere kerja yang positif, diperlukan leadership yang baik. Menjadi pemimpin yang baik senantiasa memberikan evaluasi dan feedback yang mampu memberikan nilai positif. Mengungkapkan poin negatif bukan berarti mengurangi ketidak nyamanan sesama anggota tim, melainkan sikap persuasif yang senantiasa menjaga persaudaraan antar sesama rekan kerja.
ü  Mudah memberi maaf. Memberi pelajaran pada seseorang bukan berarti anda harus memelihara sikap keras kepala. Kesalahan bisa datang kapanpun bahkan terhadap siapapun, jadi keseriusan merubah perilaku bisa anda lakukan dengan memberi maaf dan peka dalam segala kondisi. Hal ini bisa dimaksudkan tidak sekedar memaafkan namun memiliki motif dalam segala keputusan maupun kebijakannya. Menjadi pemimpin yang baik, pada prinsipnya menjadikan kesalahan sebagai pengalaman sekaligus guru yang nyata.

Daftar Pustaka

leadership-street.com 
http://referensi-kepemimpinan.blogspot.co.id/2009/03/pengertian-pemimpin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar